Ponorogo – Untuk mengatasi kesemrawutan di area Alon – alon Kabupaten Ponorogo, Pihak Legislatif, Eksekutif serta Yudikatif, menggelar rapat koordinasi di gedung DPRD Kabupaten Ponorogo, membahas tata kota. Dalam rapat tersebut disepakati ditahun 2016 mendatang, akan menjadikan kawasan Alon -alon, menjadi lokasi wisata budaya.
Untuk melakukan penertiban di kawasan Alon alon, Masjid Agung, Kantor pemerintahan, serta DPRD, Pemerintah setempat akan melakukan pendekatan persuasif, pada para tukang parkir, pedagang kaki lima (PKL), serta para pemilik usaha di pusat kota, mengingat saat ini jumlah kendaraan bermotor, baik roda dua, maupun roda empat di Ponorogo, setiap tahunnya bertambah banyak, bahkan jumlahnya mencapai ribuan.
Selama ini, sering terjadi kesemrawutan di area Alon alon, disebabkan banyak faktor, diantaranya, banyaknya pedagang kaki lima, serta parkir kendaraan baik roda dua maupun roda empat, di pinggir jalan yang tidak tertata, bahkan memakan separuh ruas jalan.
sementara itu, jumlah pengunjung alon alon ponorogo, saat hari libur dan saat ada kegiatan di Alon alon meningkat tajam, sehingga terjadi kesemrawutan arus lalulintas, bahkan sempat terjadi kemacetan, dan tak jarang terjadi tindak kriminalitas, jika ini terus dibiarkan, tanpa campur tangan dari sejumlah pihak untuk berperan aktif dalam penataan kota, maka akan menjadi polemik di kota Reog Ponorogo, seperti yang diungkap Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Andi Yudha Pranata.
“Saat ini jumlah kendaraan setiap tahunnya, bertambah ribuan, sehingga perlu penataan area di Alon alon, agar para pengunjung baik yang datang maupun pulang dari Alon alon, serta para pengguna jalan yang melintasi jalan di seputaran alon alon, mempunyai akses yang lancar, selain itu ada jaminan keamanan bagi para pengunjung.” terang mantan Kanit Buser Polres Ponorogo tersebut.
Sejauh ini setiap ada event event besar, serta saat hari libur, arus lalu lintas di Ponorogo, terjadi kepadatan kendaraan sehingga disejumlah titik terjadi kemacatan terutama di kawasan Alon alon.
