Ponorogo – Komisi B DPRD Ponorogo menemukan sejumlah makanan tanpa tanggal kadaluarsa saat sidak ( inspeksi mendadak ) ketika memasuki bulan suci ramadhan dan jelang lebaran, makanan produksi rumahan tersebut diketahui beredar bebas di salah satu swalayan di wilayah Slahung.
“Pihak wakil rakyat awalnya menerima banyak informasi makanan lewat batas aman konsumsi atau kadaluarsa, dan setelah dicek ternyata banyak yang tidak menyertakan tanggal kadaluarsa,” jelas Ketua Komisi B DPRD Ponorogo Widodo.
Komisi B DPRD Ponorogo tidak menemukan makanan kadaluarsa, namun, banyak makanan yang tanpa menyertakan tanggal kadaluarsa. Kebanyakan makanan kering dan kue. sehingga cukup sulit menentukan makanan tersebut sehat atau sebaliknya. meski sejumlah makanan itu cukup baik jika dilihat kondisinya. Artinya, masih cukup baru, namun itu saja tentu tidak cukup mewakili kondisi makanan. Demi alasan kenyaman dan kesehatan masyarakat pihak wakil rakyat meminta untuk ditarik mundur.
Para wakil rakyat ini mengimbau pemilik toko tidak mudah menerima barang yang tidak lengkap. Mulai tangal kadaluarsa hingga kode produksi dan halal. karena moment lebaran memang banyak produk makanan beredar. Bahkan, kebanyakan produk baru. artinya, tidak pernah terlihat sebelumnya. Permintaan pasar memang meningkat saat lebaran. Moment ini banyak dimanfaatkan oknum untuk meraup keuntungan maksimal.
Komisi B DPRD Ponorogo akan terus melakukan pemantauan, tidak hanya pasar swalayan. Tetapi juga pasar tradisional. Widodo dkk juga blusukan di Pasar Balong. Tujuannya sama. Memantau barang kebutuhan lebaran. Menurutnya, belum terjadi pelonjakan harga kebutuhan pokok di pasar Balong. Kendati begitu, dia berharap pemkab tetap menyiapkan solusi alternatif. Salah satunya, dengan operasi pasar (OP). Harapannya, OP dapat langsung efektif begitu terjadi pelonjakan. ‘’Pelonjakan harga moment lebaran bisa cukup drastis dan cepat. Makanya pemkab harus tetap standby,’’ tegasnya.
[espro-slider id=3715]
