Sidak Komisi D DPRD Ponorogo, Perpustakaan masih Belum Optimal

_MG_2602Ponorogo – Meski sudah tujuh bulan lamanya, Kantor Perpustakaan Daerah Pemkab Ponorogo yang awalnya berada di Jalan Ir Juanda dan pindah ke bekas kantor Badan KB Jalan Trunojoyo, namun ternyata masih menyisakan sejumlah permasalahan. Hal ini terbukti setelah komisi D DPRD Kabupaten Ponorogo melakukan sidak pada kantor Perpus tersebut,

Menurut Sugianto anggota Komisi D DPRD Ponorogo menjelaskan lokasi kantor baca beraneka buku tersebut kurang tepat karena tidak berada di komplek pendidikan sehingga kini keberadaan perpustakaan daerah kurang familier, bahkan tingkat pengunjungnya semakin menurun jika dibandingkan saat berada di Jalan Ir Juanda, saat ini tidak banyak pengunjung yang datang, kondisi tersebut diperparah dengan banyaknya buku bacaan yang rusak dan jumlahnya juga terbatas.

“Lokasinya kurang tepat sehingga pengunjungan berkurang drastis, apalagi kondisi buku buku bacaan di perpus ini minim dan banyak yang rusak yang lebih tragis lagi kantornya juga terlihat masih acak acakan dan kotor” terang Sugianto.

Hal senada juga di ungkapkan Wakil Ketua Komisi D Ubahil Islam, selain banyak buku yang kurang update pula. Kondisi mobil untuk perpustakaan keliling juga memprihatinkan. Buku didalamnya tak terawat dan penuh debu. Seperti sudah lama didiamkan.

‘’Kita kerap menerima aduan masyarakat terkait kondisi perpustakaan daerah, dan  setelah kami cek kondisinya memang sangat memprihatinkan”. jelas Wakil Ketua Komisi D DPRD Ponorogo Ubahil Islam saat inspeksi mendadak.

Menurutnya, kondisi Kantor Perpustakaan jauh dari layak, bahkan bisa dikatakan tidak terawat, banyak buku rusak padahal keberadaan buku tersebut sangat penting karena selain bisa dijadikan cendela dunia juga bisa membantu para pelajar untuk mengerjakan tugas. Dan yang lebih tragis kantor Perpustakaan daerah juga sangat kotor padahal disana ada 15 pegawai negeri sipil.

Kantor Perpustakaan harusnya memiliki program jangka pendek dan panjang, sehingga tidak ada alasan pemerintah memangkas anggaran. Ubahil tak membantah anggaran kerap menjadi alasan. Padahal hal itu bakal dikesampingkan jika memang memiliki program yang bagus.

 ‘’Saya rasa pemerintah pasti memberikan anggaran jika memang benar-benar terlihat manfaatnya,’’ ungkapnya sembari menjelaskan anggaran yang akan di gelontorkan untuk Kantor Perpustakaan tahun ini Rp 400 juta.