Ponorogo – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mendatangi kantor DPRD Ponorogo (20/09), saat melakukan aksi unjuk rasa para mahasiswa menilai KPK tidak bekerja sungguh-sungguh memberantas kasus korupsi di Ponorogo. Bahkan mereka menilai KPK saat ini telah disusupi aliran radikal.
Unjuk rasa yang awalnya berjalan damai Sempat diwarnai aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang tengah mengamankan aksi, setelah para mahasiswa memaksa masuk kantor DPRD, Situasi kembali tenang setelah Salah satu anggota DPRD Mukridon Romdloni menemui para mahasiswa didepan pintu gerbang.
menurut koordinator aksi Hanif Munarullah mengatakan mereka hanya ingin menyampaikan aspirasi kaitannya dengan penanganan kasus korupsi dikabupaten Ponorogo oleh KPK, yang dinilai tidak sungguh-sungguh. Tidak hanya itu, mereka juga menuding KPK saat ini telah disusupi aliran radikal.
Sementara itu usai mengikuti kegiatan Road Show KPK, Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Sunarto, langsung menemui para pengunjuk rasa bersama Moh. Tsani Annafari, Penasehat KPK, untuk menjelaskan duduk permasalahan yang terjadi, baik upaya penanganan kasus korupsi maupun perihal aliran radikal seperti yang dituduhkan oleh mahasiswa.
Moh. Tsani menegaskan bahwa tidak ada aliran radikal di tubuh KPK seperti yang dimaksud para mahasiswa. menurutnya sejauh ini KPK masih bekerja secara profesional, sehingga masyarakat dihimbau untuk tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang tidak jelas.