Agenda Hearing Komisi D DPRD Ponorogo Bersama Dinas Pendidikan Ditunda

Ponorogo – Minimnya penyerapan Dana Alokasi Khusus (DAK) di lingkungan Dinas Pendidikan (Diknas) Ponorogo, membuat para wakil rakyat khususnya Komisi D memiliki pertanyaan besar, bahkan hingga saat ini belum ada jawaban atau alasan yang pasti terkait hal itu. Apalagi rencana hearing yang dijadwalkan hari ini (04/10/16) di gedung dewan batal karena

Kepala Diknas Tutut Erliena, berhalangan hadir.

“ Loh untuk apa dilakukan hearing kalau yang hadir hanya staf, hasil akhirnya nanti akan dilaporkan dulu, dan itu artinya butuh waktu untuk pertemuan lagi, oleh karena itu kami putuskan untuk ditunda saja” . jelas Ubahil Islmam Wakil Ketua Komisi D DPRD Ponorogo.

Pihaknya mengaku kecewa karena hearing gagal dilakukan, terlebih hanya diwakilkan Sekretaris Diknas dan beberapa kabid. Padahal kehadiran Kepala Dinas sangat penting sebagai penentu kebijakan.

Pihak DPRD mempunyai banyak pertanyaan terutama soal progres penyerapan anggaran. Pasalnya penyerapan anggaran di Diknas Pendidikan Ponorogo sangat minim baru sekitar sepuluh persen memasuki awal semester kedua. Selain itu banyak persoalan infrastruktur ditingkat bawah, seperti sejumlah gedung sekolah sudah cukup lama dibiarkan merana. Belum mendapat sentuhan perbaikan, para siswa terpaksa belajar diselimuti kekhawatiran, kondisi semakin memprihatinkan lantaran bahaya bencana mengancam.

Ubahil memaklumi DAK Diknas terpangkas sebesar 53 persen. Akibatnya, anggaran Rp 6 miliar tinggal menyisakan Rp 2,8 miliar. Namun, Diknas kembali mendapat kucuran anggaran dari APBD Perubahan. Namun hingga kini belum ada laporan masuk terkait peruntukan dana bersumber APBD Perubahan tersebut. Pihak DPRD belum sekalipun diajak berkoordinasi terkait itu.

“Peruntukannya harus jelas donk, jangan sampai tidak tepat sasaran, karena kasihan yang sekolahnya rusak terkena bencana seperti di Ngrayun dan sekolah lain yang kondisinya sangat memprihatinka,” ujarnya

Sementara itu Kabid Dikluspora Diknas Ponorogo Rudi Hantoro menyebut jika Kadin berada di Makasar mengikuti sosialiasasi sertifikasi guru SMA/K yang sedang dalam proses peralihan status.