Komisi B DPRD Ponorogo Sidak Serapan Gabah Petani Di Gudang Bulog

IMG_0593Ponorogo – DPRD Kabupaten Ponorogo, hari ini Rabu (30/03/16) melakukan inspeksi mendadak (SIDAK) ke gudang milik Bulog Sub Divre 13 Ponorogo, menyusul banyak keluhan dari para petani ke gedung Dewan terkait anjloknya harga gabah saat ini.  

Anjloknya harga jual gabah tersebut disebabkan beberapa hal, salah satunya karena minimnya serapan gabah dari pihak Bulog. Kondisi tersebut mengemuka setelah inspeksi mendadak sejumlah anggota komisi B DPRD setempat di gudang bulog,

“Jika serapan dari petani di Ponorogo cukup tinggi kemungkinan besar harga jual gabah kering giling perlahan ikut naik” jelas Sunarto Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Ponorogo.

Dalam sidak tersebut DPRD juga ikut mengajak satuan kerja terkait diantaranya, Dinas Pertanian, Indagkop dan UMKM, serta Ketahanan Pangan. Ditemukan serapan bulog baru sebesar enam persen. Padahal, informasi yang diterimanya, panen padi di Ponorogo sudah mencapai 12 ribu hektare. Itu setara 30 persen dari luasan total areal persawahan.

Sementara itu saat ini hanya satu gabungan kelompok tani (gapoktan) yang menjalin kerja sama dengan bulog, padahal, ada sekitar 300 gapoktan di Ponorogo. Informasinya, sejumlah gapoktan kesulitan menembus akses menjual gabah ke pihak bulog, dan terlanjur sakit hati lantaran pernah ditolak saat mengajukan kerja sama. Selain itu ada yang mengurungkan menjalin kontrak lantaran persyaratan gabah yang bulog terlalu sulit dan berbelit.

Saat ini harga gabah kering panen (GKP) Rp 3.200. Idealnya harga gabah Rp 3.900. kondisi ini tentu saja sangat meresahkan para petani, padahal petani butuh biaya untuk persiapan tanam kedua.

Sunarto berjanji akan menyampaikan temuan sidak tersebut keberbagai pihak. Di antaranya bulog provinsi hingga kementerian. ‘’Pemerintah harus hadir mengatasi permasalahan ini, karena mayoritas warga Ponorogo saat ini merupakan petani’’ jelas Sunarto.