Wakil Ketua DPRD Ponorogo H. Miseri Efendy, S.H, M.H menghadiri acara Forum Konsultasi Publik penyusunan rancangan awal RPJPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2025-2045 di gedung Bapeda (20/12/2023).
Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Ponorogo 2025-2045 menjadi perhatian kalangan wakil rakyat.
DPRD Ponorogo berharap RPJPD yang disusun apik, rapi, dan penuh optimisme itu tidak sekadar menjadi tumpukan dokumen semata.
“Kami tidak ingin ini sebatas dokumen RPJPD untuk 20 tahun ke depan,” kata Wakil Keta DPRD Ponorogo Miseri Efendi,
Miseri membeberkan beragam tantangan yang harus diperhitungkan dalam penyusunan RPJPD. Salah satunya adalah mindset zona nyaman dan bekerja sekadar rutinitas.
di tambah kelemahan Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) yang selalu bergantung pada dana transfer Pemerintah Pusat dan Daerah.
“Pembangunan tidak akan maksimal, walaupun dengan perencanaan yang baik dan matang, bila keuangan Ponorogo masih ketergantungan Kepada Pemerintah Pusat dan Daerah,” kata Miseri.
Pihaknya mendorong eksekutif mampu berdikari dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp 700 miliar dari rata-rata Rp 330 miliar saat ini.
Salah satunya, lewat percepatan memaksimalkan potensi geografis Ponorogo yang dihimpit daerah strategis, seperti Madiun, Pacitan, hingga Trenggalek.
“Misal contoh Banyuwangi, dulu tidak jauh berbeda dengan Ponorogo, tapi sekarang bisa mandiri dengan keuangan daerahnya,” kata politisi Demokrat itu.
Miseri berharap setiap OPD hingga desa kreatif untuk menggali potensi masing-masing, baik sektor pajak hingga wisata.