Komisi D sidak sistem informasi management rumah sakit dr.Hardjono

Ponorogo – Komisi D DPRD Kabupaten Ponorogo melakukan inspeksi mendadak ke RSUD dr. Harjono (19/02/2018), sidak ini untuk mengetahui secara langsung Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD.

Sidak dari Komisi D DRPD Ponorogo tersebut dibagi menjadi dua team, team satu di bawah kendali Wakil Ketua Komisi D Ubahil Islam, sedangkan team dua di pimpin langsung Ketua Komisi D, Eko Priyo Utomo. Kedua team berpencar menelisik seluruh sisi RSUD dr. Harjono.

Selain melakukan pemantauan langsung pada para pasien yang antri diruang tunggu sejumlah poli, para wakil rakyat tersebut juga mendatangi para pasien yang sedang menjalani rawat inap disejumlah ruangan. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui keluhan keluhan dari para pasien RSUD dr. Harjono.

Sementara itu belum maksimalnya Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di RSUD dr. Harjono menjadi fokus anggota dewan. Dari sidak tersebut sejumlah anggota Komisi D sempat meminta operator untuk mengecek jumlah pasien, total biaya yang harus dikeluarkan pasien selama perawatan dan sebagainya. Namun loading sistemnya sangat lama. Padahal seharusnya sistem informasi tersebut mudah diakses.

Menurut Ubahil seharusnya hal seperti itu tidak terjadi, meski sistem tersebut merupakan program baru. “ Pihak rumah sakit harus segera melakukan memperbaiki sistem itu agar lebih baik” terang Ubahil.

Selain soal lemot, dia sempat mengkritik kondisi tempat servernya karena dianggap semrawaut dan membahayakan operator servernya. Pihak RSUD dr. Harjono semestinya menyediakan tempat khusus untuk server dan hanya orang tertentu yang bisa mengaksesnya. Ubahil juga berharap kedepan SIMRS itu tidak hanya terkoneksi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dan BPJS saja. Tapi juga perlu terkoneksi dengan bupati.

Direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo dr. Made Jeren saat dikonfirmasi sejumlah awak media menyebutkan ada beberapa hal yang di soroti komisi D. Selain SIMRS, juga terkait pelayanan poliklinik,  ruang rawat inap, CT scan, instalasi air, ruangan yang atapnya rembes air dan soal parkir. Made mengaku sudah menjelaskan semuanya kepada anggota dewan terkait semua persoalan itu. ‘’Memang masih lemot karena kita baru menerapkan SIMRS yang baru. Sehingga ada beberapa kekurangan dan saat ini semuanya sedang berproses,’’ jelasnya.

Sedangkan mengenai pelayanan poliklinik yang membludak. Itu karena sebelumnya ada libur panjang Imlek. Selain itu, pihak rumah sakit juga tidak membatasi jumlah pelayanan sehingga tampak membludak. Soal adanya pasien rawat inap yang di lorong, dia menjelaskan itu karena kapasitasnya tidak mencukupi. Sedangkan pihaknya tidak bisa menolak pasien.