Ponorogo – Kerap menerima aduan terkait lamanya pengoperasian Computerized Axial Tomografi alias CT-Scan RSUD dr Harjono membuat para Wakil Rakyat geleng kepala, sehingga Komisi D DPRD Ponorogo akhirnya turun tangan dengan melakukan sidak. Tidak hanya itu, rombongan juga meninjau sejumlah ruang rawat inap Rsud Dokter Harjono
‘’Terkait CT Scan ini kan sudah lama. Selama ini kami hanya mendapat penjelasan-penjelasan. Kami ingin melihat langsung,’’ kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Ponorogo Ubahil Islam,
Pihaknya, mempertanyakan molornya pengoperasian alat senilai Rp 18 miliar tersebut. Padahal setahun lalu, alasan yang mengemuka lantaran belum adanya tarif pasti. Semestinya penyusunan tarif harusnya tidak selama ini. nyaris dua tahun lamanya. Artinya progres penyusunan stagnan dan tidak ada langkah percepatan. Padahal, penyusunan bisa mengacu rumah sakit sejenis di daerah lain. Sebab, CT Scan bukan alat satu-satunya. Banyak rumah sakit yang sudah memiliki alat tersebut. Sementara, pelayanan jadi terganggu akibatnya. Pasien yang membutuhkan CT-Scan harus dirujuk ke rumah sakit lain atau klinik. Padahal, alatnya ada di rumah sakit.
‘’Kesehatan itu kan salah satu pelayanan dasar masyarakat. Harusnya ada langkah percepatan,’’ tegasnya.
Bukan hanya itu, rombongan wakil rakyat juga menyoroti pelayanan. Ubahil sengaja berpencar dengan anggota lain. Sejumlah ruang rawat inap didatangi. Ini tak terlepas dari keluhan pelayanan yang masuk. Pelayanan dinilai kurang ramah. Tidak ada senyum sapa salam. Sebaliknya, sering kali ketus. Meski pada sidak kali ini tidak menemukan adanya pelayanan yang kurang ramah. Saat itu pelayanan mendadak ramah-ramah.
Sementara Susilowati, Wakil Direktur 1 RSUD dr Harjono menyebut direktur sedang rapat di pemkab. Pihaknya sengaja menjadwalkan kembali untuk dilakukan pertemuan dengan pihak DPRD.