Tambang ditutup, Ratusan pekerja tambang batu gamping datangi Dprd Ponorogo

Ponorogo – Ratusan mitra kerja BUMD Sari Gunung mulai dari bagian penggali pembakar serta sopir truk dan keluarganya wadul  ke kantor wakil rakyat terkait penutupan tambang batu gamping di wilayah sampung sejak sebulan yang lalu karena ijin operasinya sudah habis masa berlakunya,

Mereka mengadu jika nasib ratusan warga sampung kini terlantar selapas penutupan tambang tersebut, padahal para mitra kerja BUMD sari Gunung tersebut harus menghidupi keluarganya. Mereka meminta agar pihak DPRD bisa menjadi jembatan dan menampung aspirasi warga agar mereka bisa kembali bekerja,

Menurut Suyadi salah satu pekerja mengaku tambang batu gamping Sari Gunung ditutup sejak sebulan yang lalu dan ratusan mitra kerja Sari Gunung dirumahkan tanpa alasan yang jelas, dan parahnya lagi pemerintah mendatangkan alat berat dilokasi tambang serta mendatangkan sejumlah peralatan untuk pendirian pabrik yang digunakan untuk pengolahan batu gamping.

“ Jelas ini merugikan kami, ratusan pekerja dirumahkan tapi malah pemerintah mendatangkan alat berat dilokasi tambang, padahal ijinnya sudah habis….yo kita ini akhirnya makan apa” terang Suyadi.

Suyadi menambahkan semenjak didatangkanya alat berat tersebut tanaman penghijauan disekitar lokasi tambang yang dulunya ditanam oleh masyarakat untuk mengantisipasi kerusakan alam kini justru di tebangi.

“ warga berharap agar alat berat dikeluarkan dari lokasi tambang agar masyakat sekitar bisa kembali bekerja, dan tentu saja jika masyarakat kembali bekerja akan menekan tingginya angka pengangguran di desa Sampung”

Sementara Miseri effendi Wakil ketua DPRD Kabupaten Ponorogo dengan didampingi Sugijanto Anggota Komisi D DPRD Kabupten Ponorogo, yang menerima ratusan para pendemo mengaku prihatin dengan dirumahkanya ratusan warga Sampung. Pihak wakil rakyat saat ini akan berkoordinasi dengan pihak propinsi terkait masalah pengurusan ijin tambang batu gamping BUMD Sari Gunung di Desa Sampung Kecamatan Sampung.

Selain itu pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat dengan Forpimda untuk mengambil kebijakan yang menguntungkan masyakat Sampung sembari menunggu ijin tambang dari propinsi turun.

“ yang jelas kita berpihak pada masyakat dan tidak setuju jika tambang tradisional ditutup karena akan berdampak pada tingginya angka pengangguran” terang Miseri

Miseri memastikan Minggu depan akan segera ke Surabaya dengan didampingi 2 perwakilan warga untuk menyelesaikan terkait pengurusan ijin tambang batu gamping di wilayah kecamatan Sampung.